Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Filosofi pendidikan
Pendidikan biasanya berawal saat
seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung
seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang
dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan
membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka
sebelum kelahiran.
Bagi sebagian orang, pengalaman
kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Seperti kata Mark Twain, "Saya tidak pernah membiarkan
sekolah mengganggu pendidikan saya."[rujukan?]
Anggota keluarga mempunyai peran
pengajaran yang amat mendalam, sering kali lebih mendalam dari yang disadari
mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.
Fungsi pendidikan
Menurut Horton dan Hunt, lembaga
pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut:
§ Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
§ Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan
bagi kepentingan masyarakat.
§ Melestarikan kebudayaan.
§ Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam
demokrasi.
Fungsi laten lembaga pendidikan
adalah sebagai berikut.
§ Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui pendidikan,
sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada
sekolah.
§ Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah memiliki
potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin
dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu
hal, misalnya pendidikan seks dan sikap terbuka.
§ Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah
diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima
perbedaan prestise, privilese,
dan status yang ada dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran
mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai
dengan status orang tuanya.
§ Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah dapat pula
memperlambat masa dewasa seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi
pada orang tuanya.
Menurut David
Popenoe, ada empat macam fungsi pendidikan yakni sebagai berikut:
§ Transmisi (pemindahan) kebudayaan.
§ Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
§ Menjamin integrasi sosial.
§ Sekolah mengajarkan corak kepribadian.
§ Sumber inovasi sosial.
sumber: wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar